Pemerintah Buat Badan Investasi Baru, Begini Kabar Indonesia Investment Authority (INA)

Dalam beberapa keterangan bahwa BPI Danantara akan mirip dengan badan investasi yang telah ada sebelumnya yakni Indonesia Investment Authority (INA)
Indonesia Investment Authority (INA).
 Indonesia Investment Authority (INA)

rizensia - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada 7 November 2024 akan memperkenalkan Badan Pengelolaan Investasi baru yang diberi nama Danantara. Di dalam beberapa keterangan bahwa BPI Danantara akan mirip dengan badan investasi yang telah ada sebelumnya yakni Indonesia Investment Authority (INA).

Indonesia Investment Authority (INA) adalah sovereign wealth fund Indonesia yang bertujuan membangun kesejahteraan bagi generasi mendatang dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

INA dibentuk pada akhir tahun 2020, dimana pemerintah Indonesia telah menyuntikkan modal awal sebesar USD 5 miliar ke INA. Penyerahan modal dalam bentuk tunai dilakukan pada Februari 2021 (sebesar USD 1 miliar) dan November 2021 (sebesar USD 1 miliar). 

Kemudian, pengalihan saham Pemerintah di dua BUMN yakni Bank BRI dan Bank Mandiri kepada INA dilakukan pada Desember 2021 (sebesar USD 3 miliar). Sebagai bagian dari strategi dan mandat investasi kami, INA ingin berkolaborasi dengan investor yang kredibel, global dan lokal, untuk berinvestasi ke dalam aset-aset di Indonesia.

Lalu, bagaimana kinerja keuangan INA selama 3 tahun beroperasi? Dikutip dari situs resmi INA, Rabu 6 November 2024. Pada tahun 2023, Indonesia Investment Authority (INA) memasuki tahun ketiga operasinya. INA telah menetapkan sebagai “The Year of Portfolio Building”, yang diterjemahkan ke dalam bentuk fokus strategi pada pengembangan portofolio investasi yang berkualitas dan bernilai tambah. 

Hal ini menjadi bagian dari proses pertumbuhan INA yang terus dikembangkan dan disempurnakan secara berkesinambungan untuk mewujudkan mandat pendiriannya dalam rangka mendukung perbaikan iklim investasi di Indonesia. ‍ 

Sejak pendiriannya, INA telah membawa co-investor untuk berinvestasi dan mendapatkan komitmen investasi dari investor global maupun lokal dengan total komitmen investasi secara kumulatif lebih dari USD25 miliar atau mencapai Rp 400 triliun.

Di tahun 2023 INA telah menandatangani beberapa kesepakatan untuk melakukan investasi bersama calon mitra, baik global maupun lokal. Bersama dengan mitra investor, INA telah berhasil menyalurkan investasi sebesar Rp29,6 triliun atau setara dengan USD1,9 miliar. 

Dari total penyaluran INA bersama mitra investor tersebut, sebesar Rp19,6 triliun (setara dengan USD1,3 miliar) diantaranya merupakan porsi investasi INA. Pencapaian penyaluran investasi tersebut mengindikasikan pertumbuhan sebesar 152,6% dibandingkan dengan tahun 2022. ‍ 

Dengan pencapaian tersebut, total penyaluran investasi INA dan mitra investor secara kumulatif sejak pendirian INA mencapai lebih kurang Rp50,1 triliun (setara dengan USD3,2 miliar), dan total penyaluran investasi porsi INA mencapai Rp31,3 triliun (setara dengan USD2,1 miliar).

INA menyalurkan investasi dengan berpedoman pada kebijakan sektor fokus yang telah ditetapkan dalam strategi investasi INA. Realisasi penyaluran investasi di tahun 2023 disalurkan pada beberapa sektor strategis, yaitu: kesehatan, energi hijau dan transformasi, infrastruktur jalan tol, infrastruktur logistik pergudangan, dan infrastruktur digital. ‍ 

Jika di total nilai investasi INA telah bertumbuh secara berkelanjutan, yang diindikasikan oleh perkembangan total Asset Under Management (AUM) INA bersama mitra Investor tahun 2023, yang mencapai nilai sebesar Rp147,6 triliun (setara dengan USD9,5 miliar), tumbuh sebesar 34,3% secara year on year (YoY).

Setelah melalui rangkaian proses yang dilakukan di tahun 2023, memasuki tahun 2024, tepatnya pada tanggal 6 Februari 2024, INA resmi mendapatkan peringkat kredit BBB (Stabil) untuk peringkat kredit internasional dan AAA (idn) untuk peringkat nasional dari pemeringkat kredit Fitch Rating. Peringkat kredit ini menegaskan kelayakan dan kekuatan kredit INA di mata bank maupun mitra investor potensial.

Secara umum, dari aspek keuangan, realisasi pencapaian keuangan INA sampai dengan 31 Desember 2023 telah melampaui target tahunan yang telah ditetapkan. INA berhasil membukukan keuntungan sebesar Rp4,3 triliun, dan tumbuh sebesar 64,0% dibandingkan dengan tahun lalu. 

Pencapaian laba bersih tersebut ditopang oleh pencapaian total pendapatan yang berasal dari pendapatan bunga dari portofolio investasi dan aset treasury, pendapatan dividen saham inbreng, serta keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi, dengan total sebesar Rp5,4 triliun. 

Pencapaian kinerja finansial ini tidak terlepas dari kinerja portofolio Investasi INA, dan optimalisasi pengelolaan aset INA yang dilakukan secara hati-hati dan disiplin atas pengelolaan biaya secara keseluruhan.
***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia - PT Rizensia Invest Sedaya.
Sahabat Investasi Kamu! | All rights reserved.