rizensia - PT Thorcon Power Indonesia terus mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Bahkan informasi terbaru Thorcon telah mempersiapkan dana investasi sebesar Rp17 triliun dan ditargetkan akan beroperasi pada tahun 20230 atau 2031 mendatang.
Seperti diberitakan CNBC Indonesia pada Ahad, (10/11/2024). Bahwa Thorcon akan mengembangkan PLTN tersebut di Pulau Kelasa, di Provinsi Bangka Belitung.
"Di Desember ini, mungkin awal Desember, kita akan melakukan pendaftaran tapak pertama untuk PLTN. Ini akan historis karena belum pernah ada," ungkap Bob kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Thorcon sendiri telah mengirimkan permohonan konsultasi pembangunan PLTN kepada Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sebagai upaya mendorong penggunaan tenaga nuklir untuk energi rendah karbon.
Kepala BAPETEN Sugeng Sumbarjo menilai penggunaan nuklir penting dalam mendorong pemanfaatan energi ramah lingkungan dan mencapai target net zero emission di 2060. Sebab nuklir memiliki karakteristik murah serta efisien dan konsisten dalam menghasilkan energi jika dibandingkan dengan energi terbarukan lainnya.
"Untuk mencapai itu (target NZE di 2060), pembangkit energi nuklir harus menjadi salah satu bauran untuk mendukung kebutuhan energi di masa depan. Karena nuklir bersih, jadi tidak mengeluarkan emisi karbon sama sekali," terang Sugeng kepada CNBC Indonesia.
Profil Thorcon Power Indonesia
PT Thorcon Power Indonesia didirikan pada tahun 2021 sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang sepenuhnya dimiliki oleh Thorcon International Pte, Ltd
Thorcon adalah perusahaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Melalui Thorcon Power Indonesia saat ini tengah mempersiapkan pembangunan PLTN pertama di Indonesia.
PLTN Thorcon Gunakan Logam Tanah Jarang
Dalam proses perencanaan pembangunan pembangkit listrik di Indonesia, Thorcon mengembangkan konsep energi baru dan terbarukan (EBT). Dimana menawarkan pembangkit listrik tenaga nuklir yang bahan bakunya berasal dari mineral ikutan timah Logam Tanah Jarang (LTJ).
Mineral ringan yang jika diolah berkelanjutan bisa menghasilkan uranium tetrafluorida dan thorium tetrafluirida, sehingga diyakini mampu menjawab kebutuhan energi nasional Tanah Air kedepannya.
PLTN Thorcon Menawarkan Kemanan Tinggi
Thorcon sendiri menawarkan teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir yang memiliki tingkat keamanan tinggi dan berbiaya lebih murah dari teknologi konvensional sebelumnya.
”Thorcon Molten Salt Reactor (Thorcon MSR) ini merupakan jenis PLTN generasi ke-4 yang dirancang menggunakan bahan bakar serta menggunakan garam cair untuk pendinginnya, beroperasi pada temperatur tinggi, dan tekanannya mendekati tekanan atmosfir,” ungkap David Devanney yang ketika itu menjabat sebagai CEO Thorcon, Selasa (20/04/2021).
Konsep keamanan yang tinggi ini menjadi salah satu keunggulan Thorcon MSR, dan diyakini dapat mengurangi global warming. Poin Pentingnya Konsep keselamatan Thorcon yang mana ditandai dengan tekanan operasi yang lebih rendah.
Sehingga jika terjadi kecelakaan nuklir di reaktor Thorcon, radionuklida tidak akan cepat lepas ke lingkungan karena tekanan operasionalnya hampir sama dengan tekanan atmosfir.
Rancangan Reaktor Nuklir Thorcon
Dikutip dari situs resmi Thorcon, dalam menjalankan reaktor nuklir. Thorcon menggunakan bahan bakar cair yang berupa uranium tetrafluorida dan thorium tetrafluirida, tidak seperti reaktor nuklir lainnya.
Kemudian dapat digunakan dengan cepat: Jadi konsepnya Reaktor Thorcon diproduksi dalam bentuk blok di galangan kapal dan dapat dikirim dengan tongkang pantai mana pun.
Aman untuk dibawa kemana pun, karena reaktor Thorcon dapat mati sendiri dan menangani panas peluruhan secara pasif. Reaktor Thorcon dapat menghasilkan listrik yang bersih dan andal serta bebas CO2.