Low Tuck Wong Mewariskan 22% Saham Bayan Resources (BYAN) Ke Elaine Low

PT Bayan Resorces Tbk akhirnya buka suara mengenai transaksi jumbo yang terjadi pada perdagangan saham perseroan.
PT Bayan Resorces Tbk

rizensia - PT Bayan Resorces Tbk akhirnya buka suara mengenai transaksi jumbo yang terjadi pada perdagangan saham perseroan. 

Dalam surat penjelasan manajemen BYAN kepada BEI, Kamis 29 Agustus 2024, menjelaskan bahwa transaksi tersebut dilatar belakangi oleh hubungan keluarga antara Ayah dan Anak.

"Dimana pemegang saham utama dan pengendali Perseroan yaitu Dato' Low Tuck Kwong sebagai Ayah berkeinginan untuk mengalihkan atau mengibahkan sebagian saham-sahmnya kepada anaknya yang bernama Elaine Low dengan tujuan perencanaan suksesi jangka panjang keluarga." jelas manajemen BYAN.

Adapun, nilai saham yang ditransaksikan dipasar negosiasi tersebut sebanyak 22% atau 7.333.333.700 lembar saham.

Dengan adanya transaksi pengalihan ini, maka jumlah saham yang dimiliki oleh Dato' Low Tuck Kwong berubah dari sebesar 20.716.816.570 lembar saham menjadi 13.383.482.870 lembar saham, atau dari 62,15% menjadi 40,15% saham.

Meskipun terjadi pengalihan saham BYAN dari Ayah ke Anak, akan tetapi Dato' Low Tuck Kwong tetap menjadi pemegang saham utama dan pengendali Perseroan karena seluruh hak suara pada saham yang dimiliki Elaine Low akan mengikut sesuai keinginan Dato' Low Tuck Kwong.

"Dato' Low Tuck Kwong tetap menjadi pemegang saham utama dan pengendali Perseroan, karena Eleine Low akan menggunakan semua hak suaranya atas seluruh saham yang dimilikinya sesuai dengan keinginan Dato' Low Tuck Kwong." terang Jenny Quantero, Sekretaris BYAN.

Jenny juga menjelaskan, bahwa tidak ada dampak terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha Perseroan atas transaksi tersebut.

Sedikit informasi tentang Bayan Resorces atau Bayan Group, perusahaan ini dibangun berdasarkan kekuatan pengalaman kami di Indonesia. Minat bisnis Direktur Utama dan Pendiri Bayan Group, Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, bermula di Indonesia pada tahun 1973 saat beliau mendirikan PT. Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) sebagai kontraktor pekerjaan tanah, pekerjaan umum, dan struktur kelautan. 

JSI dengan cepat menjadi perintis dalam pekerjaan fondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks dan menjadi kontraktor terkemuka di Indonesia di bidang-bidang di atas selama era 1980an dan 1990an.  

Pada tahun 1988, JSI merambah ke pertambangan batubara kontrak dan menjadi kontraktor tambang terkemuka hingga tahun 1998, saat Dato’ Dr. Low mengakuisisi PT. Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) dan PT. Dermaga Perkasapratama (DPP). Saat itu GBP belum memulai pertambangan dan Balikpapan Coal Terminal (di bawah DPP) memiliki kapasitas 2,5 juta ton per tahun.

Di bawah kepemimpinan Dato’ Dr. Low, Bayan Group dengan cepat bertransformasi menjadi perusahaan tambang batubara terintegrasi vertikal yang sukses dan bereputasi. Bayan Group dibentuk melalui sejumlah akuisisi strategis di sektor batubara dan didirikan dengan rekam-jejak terbukti dalam mengembangkan tambang batubara baru (greenfield).
***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia - PT Rizensia Invest Sedaya.
Sahabat Investasi Kamu! | All rights reserved.