 |
| PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) |
rizensia - Belakangan ini masyarakat Indonesia diramaikan dengan informasi mengenai peralihan penggunaan energi dari energi primer ke energi skunder. Salah satu langkah untuk menekan penggunaan energi primer dengan cara beralih menggunakan kendaran bermotor listrik.
Di Indonesia beberapa daerah mempunyai potensi ketersediaan bahan baku pembuatan komponen baterai, dimana salah satunya adalah bahan mineral nikel. Sulawesi dan Maluku adalah daerah dimana potensi mineral nikel yang sangat melipah, sehingga beberapa perusahaan besar tertarik melakukan investasi dikawasan tersebut.
Salah satu tempat kawasan yang tengah berkembang adalah PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), perusahaan ini berada di Provinsi Kepulauan Maluku Utara, tepatnya di Pulau Halmahera, Indonesia.
Profil Singkat PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP)
Kawasan Industri Weda Bay adalah kawasan indusrial pertama yang terintegrasi di Indonesia yang diperuntukan untuk memfasilitasi proses pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik.
Kawasan ini resmi berdiri pada 30 Agustus 2018, IWIP sendiri merupakan proyek prioritas nasional berdasarkan Perpres No. 18 tentang Rencana Pengembangan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Kawasan ini termasuk obyek vital nasional berdasarkan Keppres No. 63 Tahun 2004.
Salah satu Proyek Strategis Nasional dari Presiden Joko Widodo melalui pengesahan Peraturan Presiden (PERPRES) Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
Lokasi IWIP berada di Desa Lelilef, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
Pemegang saham IWIP
Dikutip dari situs resmi Kementerian Investasi/BKPM, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) adalah perusahaan patungan dari tiga investor Tiongkok yaitu Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi.
Perusahaan yang berada di kawasan IWIP
Di kawasan ini terdapat tiga perusahaan yang menjadi penyewa (tenant), seperti PT Weda Bay Nickel (WBN), PT Yashi Indonesia Investment, dan Youshan Nickel Indonesia. Kedepannya akan terus bertambah.
Nilai investasi yang telah dilakukan
Berasarkan data disitus resmi IWIP menjelaskan, bahwa kawasan ini telah merealisasikan nilai investasi sebesar US$11 miliar dan penyaluran dana CSR sebesar Rp32 miliar dari 2019 sampai dengan 2021.
Kontribusi IWIP terhadap perekonomian daerah Maluku Utara
PDRB Maluku Utara Triwulan IV 2020 adalah 9,48% dengan andil pertumbuhan terbesar oleh Industri Pengolahan sebesar 5,47%. PDRB Maluku Utara menjadi yang tertinggi di Indonesia pada Tahun 2020.
Tingkat penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat bukan hanya menarik bagi penduduk di sekitar kawasan, tetapi juga bagi masyarakat di luar provinsi Maluku utara.
Jumlah karyawan IWIP
Masih berdasarkan situs resmi, IWIP telah menyerap sebanyak 24 ribu tenaga kerja. Kedepannya, jumlah perekrutan akan terus meningkat.
Pada tahun 2022, IWIP menargetkan menerima sebanyak lebih dari 36.000 jumlah pekerja lokal.
Pertannyaan yang sering ditanyakan
Perusahaan IWIP milik siapa?
Tsingshan, Huayou, dan Zhenshi.
Perusahaan IWIP IWIP bergerak dibidang apa?
Selain memfasilitasi kegiatan pemurnian logam, kawasan industri ini juga bertujuan untuk menarik berbagai kalangan investor untuk membangun fasilitas pengolahan industry hilir meliputi Nickel Sulfate (NiSO4), NCM/NCA ,prekursor, sampai mengasilkan produk akhir berupa Li-ion baterai untuk kendaraan listrik.
Apa kode saham PT IWIP di Bursa Efek Indonesia?
PT IWIP adalah perusahaan tertutup, sehingga kepemilikan sahamnya tidak diperdagangkan di bursa saham baik dalam negeri (BEI) maupun luar negeri.
Kawasan industri sejenis dengan IWIP apa?
Selain IWIP terdapat juga kawasan industi lainnya, yaitu Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah, dan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP) di Konawe, Sulawesi Tenggara. Kawasan-kawasan tersebut semua berbasis tambang mineral nikel dan turunanya.