Kisah Dokter Jemmy Hartanto Mendirikan PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) atau OneMed

PT Bursa Efek Indonesia akan kedatangan emiten baru yang bergerak dibidang kesehatan, emiten tersebut bernama PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED)
Assalamu'allaikum....

PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) atau OneMed

rizensia - PT Bursa Efek Indonesia akan kedatangan emiten baru yang bergerak dibidang kesehatan, emiten tersebut bernama PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) atau OneMed.

Dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) emiten ini akan menawarkan saham sebanyak 4,06 miliar lembar saham dengan nominal Rp25 per lembar saham.

Dalam prospektus yang dibagikan, dari penawaran saham tersebut setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh oleh perseroan. Adapun dalam penawaran ini OMED menawarkan harga penawaran berkisar antara Rp204 sampai dengan Rp310 per lembar.

Sehingga nilai dana yang akan diperoleh oleh OMED berkisar antara Rp828 miliar sampai Rp1,25 triliun. Untuk masa bookbuilding saham perdana berlangsung dari 6 sampai 12 Oktober 2022.

Emiten ini sendiri dimiliki oleh seorang dokter bernama Jemmy Hartanto, dokter lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali tahun 1981 ini membangun PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) atau OneMed atas keperihatinan dengan kondisi stock obat dan alat kesehatan yang sangat terbatas. Bahkan jarum suntik ada yang dipakai untuk beberapa pasien, hanya disterilkan dengan alkohol

Ketika ditugasi di Kanwil Kesehatan Surabaya, Dokter Jemmy Hartanto akhirnya mengetahui bahwa hampir 90 persen alat kesehatan dan obat-obatan di Indonesia diimpor dari luar negeri.

Kemudian ia membeli sebuah apotek dari hasil menabung selama menjadi dokter pada Puskesmas di Jember hingga pindah ke Surabaya.

Lalu, pada tahun 1995, Dokter Jemmy mendirikan perusahaan distributor alat kesehatan. Nah dari sini ia mempelajari jaringan bisnis alat kesehatan dan akhirnya memutus untuk mundur sebagai dokter Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada tahun 1998.

Di tahun itu pula ia mendaftarkan merek OneMed untuk menjadi merek alat kesehatan, dimana produk pertama yang menggunakan merek tersebut adalah alat tes kehamilan.

Setelah terjun ke bisnis alat kesehatan, dokter Jemmy banyak berkenalan dengan pengusaha alat kesehatan di ASEAN. Kemudian ia baru mengetahui bahwa industri alat kesehatan di beberapa negara ASEAN, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand sangat maju.

Kemudian, ia melakukan kunjungan ke pabrik alat kesehatan di Malaysia dan Thailand, dan tertarik untuk mendirikan pabrik yang memproduksi alat kesehatan sendiri, meskipun pada saat bersamaan ia menjalankan bisnis impor alat kesehatan.

Pada tahun 2002, dokter Jemmy Hartato mendirikan PT Jayamas Medica Industri (OMED) dengan pabrik di Sidoarjo, Jawa Timur. Meskipun masih mengimpor beberapa bahan dasar, OMED kemudian memproduksi alat suntik (injeksi) sendiri dengan menggunakan merek Onemed. 

Usahanya terus ia kembangkan, sampai merambah untuk memproduksi beberapa alat kesehatan seperti urine bag. Bahkan ia sampai menyewa ahli dari Singapura untuk mengajarkan cara produksi urin bag.

"Saya selalu membandingkan dengan negara tetangga. Kalau ASEAN belum bikin, saya tertantang untuk bikin, karena ini peluang. Bisa punya alat kesehatan made in Indonesia tuh rasanya bangga sekali," kata dokter Jemmy Hartanto, seperti dikutip dari saluran Youtube Hermanto Tanoko. dikutip dari Inews.id, Ahad (09/10/2022).

Dikutip dari situs resmi OneMed, perusahaan milik dokter Jemmy Hartanto ini terus mengembangkan fasilitas produksi, dimulai pada tahun 2006, OMED mulai memproduksi alat suntik sekali pakai berkat akuisisi produsen lokal, dan sampai hari ini alat suntik sekali pakai tetap menjadi produk inti. 

Sejak saat itu, OMED mencoba merambah bidang baru seperti perawatan luka. Karena pertumbuhan yang pesat, kini OMED mempekerjakan 500 orang dengan fasilitas produksi seluas 8.000 meter persegi.

OMED menerima sertifikasi ISO 13485 untuk pertama kalinya pada tahun 2013, yang menekankan komitmen OMED terhadap kualitas, dan menerima sertifikat "Tanpa Kecelakaan" setiap tahun. OMED akan selalu terus mencari peluang untuk menjadi lebih baik dan lebih inovatif untuk kemaslahatan umat.

OMED menjadi perusahaan yang memiliki salah satu rangkaian alat dan perbekalan kesehatan terluas di Indonesia, menurut F&S, termasuk sejumlah besar produk baik yang diproduksi secara lokal maupun yang diimpor. Portofolio produk OMED terdiri dari sekitar 3.200 SKU Aktif, termasuk merek pihak ketiga dan 72 merek terdaftar milik OMED per tanggal 31 Maret 2022 telah memenuhi berbagai kebutuhan perawatan kesehatan yang dibagi menjadi enam kategori, yaitu:
  1. Produk Kesehatan Sekali Pakai dan Habis Pakai
  2. Antiseptik dan Dialisis
  3. Diagnostik dan Peralatan
  4. Bioteknologi dan Laboratorium
  5. Furnitur Rumah Sakit
  6. Alat Bantu Jalan dan Perawatan Rehabilitasi
Tak sampai disitu, per tanggal 30 Juni 2022, OMED telah memiliki sebanyak 684 alat kesehatan yang terdaftar di Kemenkes, dimana 501 dari alat-alat yang diproduki secara lokal dan 25 dari alat-alat kesehatan impor yang diregister di OMED dan 158 dari alat kesehatan impor lainnya terdaftar di Perusahaan Anak, PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG).

OMED hadir di seluruh rantai nilai industri alat dan perbekalan kesehatan. Emiten ini memasok ke basis kuat yang berjumlah lebih dari 6.600 pelanggan. Per tanggal 31 Maret 2022, basis pelanggan OMED mencakup 26 distributor dengan izin sistem E-Katalog, lebih dari 1.400 distributor tanpa izin sistem E-Katalog, lebih dari 1.400 rumah sakit, sekitar 2.800 pelanggan ritel seperti apotek dan toko peralatan dan perbekalan kesehatan, sekitar 250 badan dan entitas pemerintah, serta sekitar 560 klinik dan laboratorium swasta. OMED juga memiliki jaringan distribusi yang luas, yang tersebar di 514 kota dan 34 provinsi di Indonesia. 

Per tanggal 31 Maret 2022, jaringan distribusi OMED terdiri dari pusat distribusi nasional yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, 20 kantor cabang dan gudang, dan 11 kantor penjualan, lebih dari 2.000 distributor, 19 toko ritel offline, serta kehadiran online melalui platform online "OneMed", yang terdiri dari situs web dan aplikasi seluler.

OMED juga telah hadir di toko online dengan berbagai pasar perdagangan elektronik terkemuka seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, JD ID dan Blibli.com. Kemudian OMED berencana membuka gudang di Makassar yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan-pelanggan OMED di Indonesia Timur. Gudang ini berada dalam keadaan siap untuk digunakan. Selain itu, OMED juga telah memiliki pusat penelitian dan pengembangan internal yang nantinya memproduksi produk-produk dari OMED sendiri.

Itulah kisah dokter Jemmy Hartanto dalam membangun perusahaanya, bahkan perusahaan itu terus berkembang sampai saat ini.
***

Email: [email protected]
WA: 089657444900
Kami hadir di GOOGLE NEWS

Posting Komentar

Berikan komentar terbaikmu!
© 2015 - rizensia - PT Rizensia Invest Sedaya.
Sahabat Investasi Kamu! | All rights reserved.