Assalamu'allaikum.....
 |
| CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto |
rizensia - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) akan melepas 15% saham kepada investor publik dengan cara melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Kehadiran Blibli di Bursa Efek Indonesia semakin meramaikan pilihan saham bagi kalangan investor untuk melakukan investasi disektor teknologi.
Dalam sebuah acara CNBC Indonesia TV yakni Talk to Titans, CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto, terangkan cara Blibli Tiket meningkatkan pendapatan. Berikut penjelasannya.
"Mungkin saya ceritakan sedikit mengenai market, kalau duluh yang namanya teknologi startup apalagi e-commerce, bilangnya apa? GMV, GMV, GMV [Gross Merchandise Value]." tekannya
"Kami melihat sebetulnya bagaimana itu bisa menjadi revenue. Nah, makanya tadi dari awal bisnis model kami dengan B2C. B2C itu secara comision, secara margin itu lebih baik, lebih sehat. Apalagi kami dengan bekerjasama menjadi tier partner nya brand-brand ternama di dunia, seperti Samsung, Oppo, Vivo dan yang terbaru Apple." tungkasnya
"Kami juga sudah di tunjuk menjadi strategi partner dan tier one partner untuk pasar Indonesia [oleh Apple]. Dari situ kita melihat bagaimana revenue kita bisa naik, karena itu kan real, itu sesuai dengan aturan accounting pembukuan." ungkapnya
"Kemudian, kita melihat tag rate nya. Kemudian bagaimana kita mengoptiisasi gross profit kita, dengan tentunya mengoptimisasi cara kita sourcing barang, cara kita bekerjasama dengan partner-partner yang tadi sudah saya sebutkan. Bagaimana kita mengoptimize OpEx-OpEx didalam, baik biaya marketing, biaya pengiriman, logistik, packing, dan lain-lain. Itu kami terus optimize " jelasnya
"Dengan itu, kita melihat tag rate kami tambah bagus, gross profit kami tambah bagus, dan kos-kosnya juga tambah turun. Menurut kami adalah root for profitability nya sangat jelas." tuturnya.