rizensia - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berencana melakukan aksi korporasi yakni pemecahan saham atau stock split. Hal ini disampaikan pihak manajemen melalui keterbukaan informasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hal ini berdasarkan pertimbangan transaksi perdagangan saham BYAN sejak awal tahun hingga 20 September 2022 dimana terdapat frekuesi perdagangan sebanyak 24.543 kali dengan volume perdagangan sebanyak 216.429.081 saham.
Dimana dengan nilai transaksi sebesar Rp1.997.882.443.850, serta harga saham Perseroan pada sesi penutupan perdagangan hari Selasa, 20 September 2022 adalah sebesar Rp65.225.
"Berdasarkan konsisi tersebut maka Perseroan berencana untuk meningkatkan likuiditas saham Perseroan dengan melakukan penambahan jumlah saham yang beredar melalui Pemecahan Nilai Nominal Saham atau Stock Split". ungkap manajemen BYAN, Senin (11/10/2022).
Adapun, saat ini jumlah saham yang tercatat di BEI sebanyak 3.333.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar.
Sementara untuk rasionya adalah 1 banding 10 (1:10), sehingga 1 lembar saham lama akan menjadi 10 lembar saham baru.
Nantinya, nominal saham BYAN pun akan berubah dari sebelumnya Rp100 per lembar saham, menjadi Rp10 lembar per saham.
PT Bayan Resources Tbk telah menerima persetujuan prinsip dari BEI pada tanggal 27 September 2022, yang pada prinsipnya BEI mendukung rencana BYAN untuk melakukan pemecahan nominal saham (stock split).
Untuk memuluskan aksi ini BYAN akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 November 2022.