Assalamu'allaikum....
Logo Sinarmas |
Bisnis Sinarmas sendiri sekarang dipegang oleh anak-anaknya. Dikutip dari Detikcom, pada tahun 2019 keluarga Widjaja masih terctat sebagai keluarga terkaya ke 2 di Indonesia versi Forbes dengan nilai harta US$ 9,6 miliar atau setara Rp 134,4 triliun.
Sebelum jadi konglomerat, ternyata Bapak Eka Tjipta memiliki kisah panjang dalam membangun bisnisnya. Awalnya ia datang merantau ke Indonesia, tepatnya Makassar di usia 9 tahun. Dia menyusul ayahnya yang sudah lebih dulu tiba.
Di Indonesia Ayahnya telah memiliki usaha toko kecil-kecilan. Eka yang memiliki nama kecil Ek Tjhong saat itu tertarik untuk membantu ayahnya. Pada saat itu ia menjual barang dagangannya keliling kampung, bukan hanya sekedar menjaga toko.
Untuk pendidikannya Eka kecil pada saat itu hanya bisa bicara bahasa Hokkian, sehingga kesulitan untuk bersekolah di sekolah Tionghoa di Makassar. Kemudian, Eka juga yang sudah berusia 9 tahun diharuskan masuk dari kelas 1. Namun setelah memohon ke kepala sekolah akhirnya dia diperbolehkan masuk ke kelas 3 sampai lulus SD.
Lalu, Eka enggan melanjutkan sekolahnya. Alasan dia, jika sekolah untuk bekerja maka dia harus bisa bekerja tanpa sekolah. Meski begitu bukan berarti Eka tidak sekolah. Dia hanya tidak mengikuti sekolah formal, guru tetap datang ke rumahnya pada malam hari.
Membayar guru dengan hasil keringatnya sendiri, melalui hasil dari jualan biskuit yang menjadikan ini awal dari bisnisnya. Bahkan untuk bisa berbisnis biskuit, Eka rela menjaminkan ijazah SD ke produsen agar bisa menjadi distributor.
Bisnis biskuit berjalan lancar, omzetnya meningkat sampai bisa membeli sepeda dan becak bekas, demi melancarkan proses ia berjualan. Dari hasil jualan biskuit selama 4 tahun Bapak Eka berhasil mengumpulkan 2500 gulden, dan 1000 gulden dipakainya untuk renovasi rumah.
Tak cepat puas, Bapak Eka pun menambah sumber pemasukkannya. Dia kemudian mengikuti arisan tender, caranya siapa yang mau memberi bunga tertinggi itu yang menang. Hanya saja bisnis ini gagal dikarenakan kondisi ekonomi kacau saat Jepang masuk Makassar 1941. Dana arisan tender tersebut hilang.
Meskipun berkali-kali jatuh bangun, Bapak Eka tak pantang menyerah. Kemudian ia pindah dari Makassar ke Surabaya dan disinilah Sinar Mas mulai dibangun dan diresmikan. Kala itu masih berbentuk CV Sinar Mas.
Salah satu pilar bisnis yang paling berkembang dan mendunia adalah produk kertas dan sawit. Pada 1972, Bapak Eka Tjipta Widjaja mendirikan pabrik soda kimia, Tjiwi Kimia yang kemudian menjadi pabrik kertas pertama Sinar Mas.
Lalu, Sinar Mas melebarkan sayap ke sektor layanan keuangan seperti asuransi dan perbankan, melalui PT Internas Artha Leasing Company yang berdiri pada 1982. Kemudian pada 1986, hadir Sinar Mas Forestry mulai mengelola hutan tanaman pertamanya. Pada krisis tahun 1998 tak menjadi penghalang bahkan Sinar Mas terus melebarkan sayapnya di bidang penyediaan energi, perdagangan besar, serta infrastruktur telekomunikasi.
Saat ini aset-aset dari Sinar Mas terus berkembang, bahkan portofolio mereka di Bursa Efek Indonesia pun banyak. Berikut ini kami bagikan:
No |
Nama Emiten |
Kode Saham |
1. |
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk |
SMAR |
2. |
PT Bank Sinarmas Tbk |
BSIM |
3 |
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk |
DSSA |
4. |
PT Sinar Mas Multiartha Tbk |
SMMA |
5. |
PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk |
LIFE |
6. |
PT Duta Pertiwi Tbk |
DUTI |
7. |
PT Puradelta Lestari Tbk |
DMAS |
8. |
PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk |
INKP |
9. |
PT Bumi Serpong Damai Tbk |
BSDE |
10. |
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk |
TKIM |
11. |
PT Smartfren Telekom Tbk |
FREN |
Itulah beberapa emiten yang dibawah naungan Sinar Mas yang sahamnya bisa dimiliki oleh publik melalui Bursa Efek Indonesia.
Semoga bermanfaat...