Assalamu'allaikum....
Logo Bank Muamalat |
Bank Muamalat menjadi pionir perkembangan keuangan syariah di Indonesia, dimana awal berdirinya diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dan pengusaha muslim yang kemudian mendapatkan dukungan dari Pemerintah Indonesia. Pada kala itu, munas MUI memutuskan agar mendirikan bank tanpa bunga.
Meski berdiri pada tahun 1991, bank ini baru beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H. Sejak tahun 1994, bank muamalat menjadi bank devisa. Kemudian, produk pendanaanya menggunakan sistem Wadiah (titipan) dan Mudharabah (bagi hasil). Sementara penanaman dananya menggunakan prinsip jual beli, bagi-hasil, dan sewa.
Penggunaan nama Muamalat sendiri bersandar dari bahasa fiqih, yakni hukum yang mengatur hubungan antar manusia. Sejak lahirnya bank Muamalat, banyak kemudahan bagi para pelanggan untuk bertransaksi secara murni syariah. Namun dilengkapi dengan keunggulan 'Real Time On Line' terluas di Indonesia.
Pertanyaan yang sering muncul terkait Bank Muamalat
-
Banyak dari masyarakat menganggap bahwa bank muamalat adalah BUMN, hal ini dikarenakan dalam perkembangan bank ini melibatkan unsur dari Pemerintah dan MUI, akan tetapi Bank Muamalat bukanlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ini terlihat dari komposisi pemegang saham terbesar di bank ini adalah Islamic Development Bank (IDB) sebesar 32,74%, Bank Boubyan sebesar 22,00%, Atwill Holdings Limited 17,91%, National Bank of Kuwait 8,45%, IDF Invesment Foundation 3,485, BMF Holdings Limited dan Perorangan serta lembaga koperasi menggengam sebesar 12,58% saham bank Muamalat.
-
Nama perusahaan (Perseroan) dari Bank Muamalat adalah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, meski mengunakan label Tbk (Terbuka) dibelakang namanya tapi Bank ini adalah perusahaan publik yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jadi sahamnya tidak tercatat dalam pasar saham.
-
Dikarenakan bank muamalat tidak tercatat dalam pasar perdagangan di Bursa Efek Indonesia, sehingga bank ini tak memiliki kode saham