Assalamu'allaikum....
rizensia - Taukah Anda?, bahwa setiap tahunnya penerimaan negara itu tidak pasti, akan tetapi yang pasti adalah alokasi belanja negara yang dianggarkan secara rutin tiap tahunnya. Pemenuhan ini bertujuan agar semua kebutuhan warga negara dapat terpenuhi dengan baik.
Contohnya, seperti anggaran untuk membangun infrastruktur jalan antar provinsi dengan biaya Rp 10 triliun, namun yang bisa dipenuhi hanya Rp 5 triliun saja. Tentu ini akan menghambat proses pembangunan jalan dan tentunya akan menciptakan perlambatan ekonomi masyarakat, karena akses untuk logistik menjadi terhambat.
Disisi lain, negara juga harus hadir memberikan ketersediaan infrastruktur yang memadai, agar kesejahteraan masyarakat meningkat imbas dari pembangunan infrastruktur jalan antar provinsi tersebut.
Kemudian, kenapa penerimaan negara tidak bisa memenuhi anggaran yang sudah ditetapkan?
Dikutip dari blog.modalku.com, penerimaan negara besarnya tidak pasti dan sangat bergantung pada geliat ekonomi nasional dan internasional. Saat penerimaan rendah, diperlukan instrumen untuk menutupi kekurangan anggaran. Misalnya utang ke lembaga internasional seperti IMF (International Monetary Fund), ADB (Asian Development Bank), World Bank, atau pinjaman dari negara lain.
Nah, Pemerintah Indonesia sendiri selain melakukan beberapa opsi pinjaman seperti yang dijelaskan diatas, juga melakukan penerbitan produk-produk Surat Utang Negara (SUN) seperti berikut ini: