rizensia - Akhir-akhir ini kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi mulai terlihat peningkatannya, ini terlihat dari jumlah investor pasar modal Indonesia yang tiap tahunnya mengalami peningkatan. Tapi sebelum jauh membahas tentang investasi, sebaiknya terlebih dahulu kita mengenal akan pengertian investasi secara umum.
Investasi sendiri adalah suatu usaha dengan cara menanamkan aset, dan waktu yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau perorangan untuk jangka waktu tertentu demi memperoleh imbal balik dana yang lebih besar dimasa depan. Investasi juga dapat diartikan seperti membeli sesuatu yang diharapkan bisa dijual kembali dimasa yang akan datang dengan nilai yang lebih tinggi.
Investasi sendiri pada dasarnya mempunyai arti yang luas, tak hanya sekedar dalam dunia keuangan. Bahkan investasi terpenting dalam kehidupan adalah pendidikan (sekolah) diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan dan keahlian, maka diharapkan pada saat lulus nanti bisa mendapatkan pekerjaan dan pendapatan dari usaha sendiri.
Pada artikel ini, rizensia membahas tentang investasi dalam konteks keuangan. Nah, dimasa saat ini instrumen investasi sudah sangat berkembang. Jika dahulu orang hanya mengenal emas saja sebagai instrumen investasi, maka saat ini telah beragam instrumennya seperti saham, reksadana, obligasi dan lain-lain.
Jika kamu tergolong baru mengenal dunia investasi, maka sebaiknya kamu terlebih dahulu mengenal konsep dasar dalam berinvestasi. Berikut ini rizensia paparkan:
Resiko
Dalam berinvestasi jangan anggap hanya untung-untung saja, tapi kamu harus tau juga bahwa ketika berinvestasi terdapat resiko dibaliknya. Kamu harus tau kaidahnya "Semakin tinggi return atau imbal hasil yang diinginkan maka semakin tinggi pula resiko yang akan diperoleh".
Diversifikasi
Diversifikasi adalah suatu cara untuk mengamankan atau memperkecil kerugian dari proses investasi. Diversifikasi dapat dilakukan dengan cara berikut:
Membagi portofolio
Membagi portofolio aset yang kamu miliki menjadi beberapa bagian seperti uang kas, dana darurat, obligasi, reksadana, saham atau instrumen investasi lainnya.
Memperhatikan nilai resiko
Dalam berinvestasi kamu harus mengkalkulasi nilai resiko yang bisa kamu tanggung. Caranya dengan memilih tingkatan resiko dalam sebuah instrumen investasi, contoh resiko paling tinggi adalah investasi saham dan resiko paling rendah adalah instrumen investasi seperti reksadana pasar uang atau deposito.
Alokasi Aset
Cara ini adalah proses untuk menyeimbangkan antara resiko dan diversifikasi. Sebagai contoh ketika kamu memulai investasi dengan dana 10 juta, maka kamu harus membaginya seperti 40% dana dialokasikan untuk saham, 20% dana dialokasikan ke dana kas, dan terakhir 40% dana dialokasikan ke instrumen investasi reksadana.
Dollar Cost Averaging
Harga saham begitu fluktuatif perubahan nilainya sangat cepat, sehingga kamu harus melakukan teknik manajemen resiko dengan melakukan analisa kapan harus beli saham.
Cara mudahnya ketika kamu ingin menabung saham perusahaan, maka kamu harus melihat harga, ketika turun maka disarankan untuk membeli dan ketika harganya naik maka kamu disarankan untuk menunggu.
Tujuannya adalah agar rata-rata harga pembelian sahammu terus terjaga, supaya harga rata-ratanya tidak berada diharga atas, dan dapat diharga bawah.
Belajar Menganalisa
Sebelum berinvestasi saham, setidaknya kamu harus mempelajari metode analisa. Pada umumnya terdapat dua analisa yaitu analisa Fundamental dan analisa Teknikal. Fundamental sendiri adalah metode analisa yang memantau kondisi perusahaan seperti kondisi menajemen, kondisi keuangan, ekspansi perusahaan dan lain-lain. Sendangkan analisa Teknika adalah memantau pergerakan harga saham dengan cara melihat dari grafik harga saham.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum terjun kedunia investasi. Semoga artikel ini bermanfaat......
Artikel ini terakhir diperbarui : 05 September 2020