rizensia - Semenjak terjadinya bencana gempa, tsunami, dan liquifaksi di daerah Sulawesi Tengah tepatnya di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi, membuat ikon Kota Palu jembatan kuning (Ponulele) menjadi hancur sehingga Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah kehilangan ikon.
src: Instagram via picuki.com |
Tetapi berselang beberapa bulan Pemerintah Kota Palu berinisiatif untuk membuat ikon baru dari Kota kelor ini, ikon baru itu adalah Tugu Nol Kilometer yang terbangun megah tepat ditengah-tengah Kota.
Tugu Nol Kilometer ini tak hanya sekedar ikon saja, melainkan mempunyai makna dan filosofi yang mendalam bagi masyarakat Kota Palu. Makna dan filosifi dari tugu ini ialah Sambulu Gana. Kata sambulu gana yang berarti 'dulang pembuka pembicaraan' adalah suatu ritual adat Suku Kaili.
Sambulu Gana merupakan bahan utama dalam proses ritual adat yang mempunyai makna yang sangat mendalam. Biasanya saat ritual adat berlangsung sambulu gana diisi dengan buah pinang, gambir, buah sirih, kapur sirih dan tembakau.
Nah, diambilnya filosifi sambulu gana pada tugu nol kilometer dianggap sangat penting, karena tanpa adanya dulang pembuka bicara tersebut suatu ritual adat di Tanah Kaili tidak akan berjalan atau dilanjutkan. Ini dikarenakan Sambulu Gana adalah syarat utama yang harus ada dalam suatu ritual.
Bentuk dari bangunan tugu nol kilometer/tugu sambulu gana mempunyai arti dan makna tersendiri yang perlu kamu ketahui, berikut maknanya :
1. Pada pondasi bawah
Pondasi bawah dari tugu ini terdapat dulang raksasa yang berdiameter delapan. Ini merupakan tempat untuk menaruh makanan, saat kegiatan adat menyambut tamu yang datang berkunjung ke dalam Kota Palu.
2. Tiang utama
Ditiang utama terdapat 35 besi penghubung. Ini bermakna, jumlah semua provinsi yang berada di Indonesia. Semua provinsi tersebut, merupakan satu kesatuan Indonesia, yang tanpa memandang suku ras dan agama.
3. Makna Mutiara di Puncak Tugu
Pada puncak tugu terdapat mutiara besar yang bermakna, kota bercahaya yang dilihat dari ketinggian.
4. Makna Pilar Penyangga
Pilar penyangga tiang utama mempunyai makna yang mewakili UUD 1945, Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
Tugu ini dibangun dengan tinggi 17 meter. Itu mengartikan, hari ulang tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dengan struktur berbentuk dulang yang terbuat dari tembaga, tugu ini juga memiliki kolam yang berbentuk segi yang mengikuti jalur kendaraan yang melintasi wilayah tersebut.
Kemudian penambahan elemen air, memberikan kesan sejuk di area Tugu Sambulu Gana.
Selain itu, di depan tugu, terdapat tulisan berbahasa Kaili “Masintuvu Kita Maroso, Morambanga Kita Marisi”, yang mempunyai arti “Bersama Kita Kuat, Bersama Kita Kokoh”. Tulisan ini dapat dibaca dari arah timur ke barat. Kalimat ini pula menjadi moto dari Kota Palu sendiri yang di abadikan pada logo Kota Palu.